Selasa, 13 September 2016

SEJARAH dan PERKEMBANGAN TAREKAT

SEJARAH dan PERKEMBANGAN TAREKAT
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, berkah dan hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “TAREKAT:SEJARAH dan PERKEMBANGANNYA” ini dengan baik.
Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak pihak yang telah membantu kami dalam menyediakan sumber-sumbernya  berupa artikel dan tulisan yang telah kami jadikan referensi guna menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak pihak yang telah membantu kami dalam menyediakan sumber-sumbernya  berupa artikel dan tulisan yang telah kami jadikan referensi guna menyusun makalah ini tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran dari teman-teman kami terima demi penyempurnan makalah ini.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar                                                                       :........................................................2
Daftar Isi                                                                                 :........................................................3
Pendahuluan Tarekat : Sejarah dan Perkembangannya          :........................................................4
A.    Hubungan Tarekat dengan Tasawuf                           :........................................................5
B.     SejarahTimbulnya Tarekat                                          :........................................................6
C.     Aliran-aliran Tarekat di Dunia Islam                          :........................................................7
D.    Pengaruh Tarekat di Dunia Islam                               :........................................................8
Kesimpulan                                                                             :......................................................10
Penutup                                                                                   :......................................................11
Daftar Pustaka                                                                                    :......................................................12
                     











PENDAHULUAN
Tarekat berasal dari bahasa Arab,thariqah,jamaknya tara’iq. Secara etimologi,tarekat berarti (1)jalan,cara(al-kaifiyyah); (2)metode,system(al-uslub); (3)madzhab,aliran,haluan(al-madzhab); (4)keadaan(al-halah); (5)pohon kurma yang tinggi (an-nakhlah at tawilah); (6)tiang tempat berteduh,tongkat payung(amud al mizallah); (7)yang mulia,terkemuka dari kaum(syarif al-qaum); dan (8)goresan atau garis pada sesuatu(al kahfi fi asy-syay).
            Jadi tarekat adalah “jalan”yang ditempuh para sufi. Jalan ini dapat digambarkan sebagai jalan yang berpangkal dari syariat sebab jalan utama disebut syar sedangkan anak jalan disebut thariq. Kata turunan ini menunjukan bahwa menurut anggapan para sufi,pendidikan mistik merupakan cabang dari jalan utama yang terdiri atas hukum Ilahi,tempat berpijak bagi setiap muslim. Tidak mungkin ada anak jalan,anpa ada jalan utama tempat berpangkal. Pengalaman mistik tidak mungkin didapat apabila perintah syariat yang mengikat tidak ditaati terlebih dahulu dengan seksama.  Dengan kata lain,tarekat adalah perjalanan seseorang salik(pengikut tarekat)menuju Tuhan dengan  cara menyucikan diri atau perjalanan yang harus ditempuh oleh seseorang untuk mendekatkan diri sedekat mungkin kepada Tuhan.
            L.Massignon,salah seorang peneliti tasawuf di beberapa Negara muslim,berkesimpulan bahwa istilah tasawuf mempunyai dua pengertian. Pertama,tarekat diartikan sebagai pendidikan kerohanian yang sering dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai kehidupan tasawuf,untuk mencapai suatu tingkatan kerohanian yang disebut al-maqamat dan al-akhwal. Pengertian seperti ini menonjol sekitar abad kesembilan dan kesepuluh Masehi. Kedua,tarekat yang diartikan sebagai perkumpulan yang didirikan menurut aturan yang telah dibuat oleh seorang syekh yang menganut aliran tarekat tertentu. Dalam perkumpulan itulah,seorang syekh menganut suatu aliran tarekat yang dianutnya,lalu mengamalkannya bersama dengan murid-muridnya. Pengertian dan definisi seperti ini,menonjol sesudah abad kesembilan Masehi. Dengan demikian,tarekat memiliki dua pengertian. Pertama,metode pemberian bimbingan spiritual pada individu dalam mengarahkan kehidupannya menuju kedekatan diri dengan Tuhan. Kedua,tarekat sebagai persaudaraan kaum sufi (sufi brotherhood) yang ditandai dengan adanya lembaga formal,seperti zawiyah,ribath,atau khanaqah. Sebagai kelanjutan pembahasan mengenai tasawuf,pembahasan tarekat di dalam tulisan ini akan mengacu pada pengertian tarekat yang terakhir,yaitu tarekat sebagai organisasi sufi.
A.    HUBUNGAN TAREKAT dengan TASAWUF 
            Dalam ilmu tasawufisilah tarekat tidak saja ditujukan pada aturan dan cara-cara tertentu yang digunakan oleh seorang syekh tarekat dan bukan pula terhadap kelompok yang menjadi pengikut salah seorang syekh tarekat,tetapi meliputi segala aspek ajaran yang ada didalam agama Islam,seperti shalat,puasa,zakat,haji dan sebagainya,yang semua merupakan jalan atau cara mendekatkan diri kepada Allah SWT.
            Sebagaimana telah diketahui bahwa tasawuf secara umum adalah usaha mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sedekat mungkin ,melalui penyesuaian rohani dan memperbanyak ibadah. Usaha mendekatkan diri ini biasanya dilakukan di bawah bimbingan seorang guru atau syekh. Ajaran-ajaran taswuf yang harus ditempuh untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT,merupakan hakikat tarekat yang sebenarnya. Dengan demikian,dapat dikatakan bahwa tasawuf adalah usaha  dan jalan yang ditempuh seseorang dalam usahanya mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dari pengertian itu,kita dapat melihat bahwa tarekat merupakan cabang atau aliran dalam paham tasawuf.
Pengertian itu dapat ditemukan pada Tarekat Qadairiyah,Tarekat Naqsabandiyah,Tarekat Rifa’iyah,Tarekat Samaniyah,dan lain-lain. Empat tingakatan spiritual umum dalam Islam adalah syariat,thariqah atau tarekat,hakikat. Tingkatan yang “tak terlihat”,sebenarnya adalah inti dari wilayah hakikat, sebagai esensi dari keempat tingakatan spiritual tersebut. Di Indonesia ada juga yang menggunakan kata “tarekat” sebagai sebutan atau nama paham mistik yang dianutnya, dan tidak ada hubungannya secara langsung dengan paham tasawuf yang semula atau dengan tarekat besar dan kenamaan. Misalnya, Tarekat Sulaiman Gayam (Bogor), Tarekat Khalawatiah Yusuf (Sulawesi Selatan) boleh hanya meminjam sebutannya. Empat tingkatan spiritual umum dalam Islam adalah syariat,thariqah atau tarekat,hakikat. Tingkatan keempat,makrifat ,tingkatan yang “tak terlihat”,sebenarnya adalah inti dari wilayah hakikat,sebagai esensi dari keempat tingkatan spiritual tersebut.

B.                 SEJARAH TIMBULNYA TAREKAT

Menurut Ibnu Taimiyah dalam Majmu’ fatawa :”Adapun kata sufi belum dikenal pada awal abad ke tiga hijriah,ia baru dikenal dikenal setelah masa itu”. Pendapat ini telah diungkapkan oleh lebih dari seorang imam,seperti Imam Ahmad bin Hanbal, Abu Sulaiman Ad-Darani dan yang lain.
Peralihan tasawuf yang bersifat personal pada tarekat yang bersifat lembaga tidak terlepas dari perkembangan dan perluasan tasawuf itu sendiri. Semakin luas pengaruh tasawuf semakin banyak pula orang yang berhasrat mempelajarinya. Untuk itu mereka menemui orang yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luas dalam pengamalan tasawuf yang dapat menuntun mereka. Sebab menurut mereka belajar dari seorang guru dengan metode mengajar yang disusun berdasarkan pengalaman dalam suatu ilmu yang bersifat praktikal adalah suatu keharusan bagi mereka. Seorang guru tasawuf melaksanakan sistem pengajaran tasawuf  berdasarkan pengalamannya sendiri sistem itulah yang kemudian menjadi ciri khas bagi suatu tarekat yang membedekannya dari tarekat lain.
Sejarah Islam menunjukan bahwa tarekat-tarekat,sejak bermunculan pada abad ke-12 (abad ke-6 H) mengalami perkembangan pesat. Sejak tahun 1317 H,pada umumnya  dunia Islam dipengaruhi oleh tarekat. Tarekat-tarekatlah yang menguasai kehidupan umat Islam selama zaman pertengahan sejarah Islam(abad ke-13-18 atau abad ke-7-12 H). Pengaruh tarekat mulai mundur pada awal abad yang lalu. Tokoh-tokoh pembaharu dalam dua abad terahir pada umumnya memandang bahwa salah satu diantara sebab-sebab mundur dan lemahnya umat Islam adalah pengaruh tarekat yang buruk (antara lain menumbuhkan sikap taklid, fatalistis, orientasi, yang berlebihan dalam ibadah dan akhirat, dan tidak mementingkan ilmu pengetahuan).
Harun Nasution menyatakan bahwa setelah Al Ghazali menghalalkan tasawuf yang sebelumnya dikatakan sesat,tasawuf berkembang di dunia Islam,tetapi perkembangannya melalui tarekat. Tarekat adalah organisasi dari pengikut sufi-sufi besar. Organisasi tersebut dibentuk dengan tujuan untuk melestarikan ajaran-ajaran tasawuf gurunya sehingga timbulah tarekat. rubath adalah tempat pusat kegiatan tarekat atau tempat ibadah, disebut juga Zawiyah, khanaqah, atau pekir. Yang membangun pertama kali adalah teman-teman Abdul wahid bin Zaid dan Abdul Wahid adalah sahabat hasan Al Basri,dia terkenal dengan sikapnya yang berlebih-lebihan dalam zuhud,ibadah dan sikap khawatir, satu hal yang tidak didapati pada penduduk dikota itu. Organisasi serupa mulai timbul pada abad ke dua belas Masehi, tetapi belum menonjol dan baru tampak pada abad-abad berikutnya.
C.                ALIRAN-ALIRAN TAREKAT DI DUNIA ISLAM
Pada awal kemunculannya tarekat berkembang dari dua daerah,yaitu Khurasan (Iran) dan Mesopotamia (Irak). Pada periode awal ini muncul beberapa tarekat, di antaranya:
1)      Tarekat Yasaviyah yang didirikan oleh Ahmad Al Yasavi (wafat pada 1169 M/562 H) dan disusul oleh Khawajagawiyah yang didirikan oleh Abd Al Khaliq Al Ghuzdawani (wafat pada 617 H/1220 M). Kedua Tarekat ini menganut paham tasawuf Abu Yazid Al Bustami (wafat pada 425 H/1034 M) dan dilanjutkan oleh Abu Al Farmadhi (wafat 477 H/1084 M) dan Yusuf bin Ayyub Al Hamadani (wafat 535 H/1140 M).Tarekat ini berkembang ke berbagai daerah,antara lain ke Turki. Disana Tarekat ini berganti nama menjadi Tarekat Bektashiya yang diidentikan kepada pendirinya Muhammad ‘Ata’ bin Ibrahim Hajji Bektashy (wafat 1335 M). Tarekat ini penah memegang peranan penting di Turki yang dikenal dengan Korp Jennisari yang diorganisasikan oleh Murad 1 pada masa Turki Utsmani.
2)      Tarekat Naqsabandiyah yang didirikan oleh Muhammad Bahaudin An-Naqsabandi Al Awisi Al Bukhari (wafat 1389 M) di Turkistan. Kata Naqsyabandiyah berasal dari bahasa Persia,diambil dari nama pendirinya,yaitu Bahaudin Naqshband Bukhari. Tarekat Naqsyabandiyah merupakan salah satu tarekat sufi yang paling luas penyebarannya dan terdapat banyak di wilayah Asia Muslim serta Turki,Bosnia-Herzegovina dan wilayah volga Ural. Pada abad ke 14 Naqsyabandiyah menyebar ke daerah-daerah tetangga dunia muslim dalam waktu seratus tahun. Munculnya cabang Mujaddidiyah,dinamakan menurut nama Syekh Ahmad Sirhindi Mujaddidi Alfi Tsani (“Pembaharu Milenium ke dua”) pada ahir abad ke 18, nama ini hampir sinonim dengan tarekat tersebut di seluruh Asia Selatan,wilayah Utsmaniyah,dan sebagian besar Asia tengah.
3)      Tarekat khalwatiyah yang didirikan olehUmar Al khalwati (wafat 1397).
Tarekat ini adalah nama sebuah aliran tarekat yang berkembang di Mesir.Tarekat ini di ambil dari kata khalwat yang artinya menyendiri untuk merenung. Diambil nama ini karena pendirinya Syekh Muhammad Al khalwati sering melakukan khalwat di tempat sepi. Secara nasabiyah tarekat ini cabang dari tarekat Az Zahidiyah,caban dari Al Abhariyah dan As Suhrawardiyah yang didirikan oleh Syekh Syihabuddin Abi Hafs Umar As-Suhrawardi Al Baghdadi (539-632 H). Tarekat ini berkembang di Turki,Siria,Mesir,Hijaz, dan Yaman. Tarekat ini dibawa ke Mesir oleh Musthafa Al Bahri seorang penyair sufi asal asal Damaskus,Siria. Karena perkembangan pesat Tarekat ini di Mesir tidak heran jika Musthafa Al bahri dianggap sebagai pemikir Khalwatiyah oleh para pengikutnya.
4)      Tarekat Safawiyah yang didirikan oleh Safiyudin Al Adabili (wafat 1334 M)
5)      Tarekat Bairamiyah yang didirikan oleh Hijji Bairan (wafat 1430).
Di daerah Mesopotamia,masih banyak tarekat yang muncul dalam periode ini dan cukup terkenal tetapi tidak termasuk rumpun Al Junaid. Tarekat ini antara lain adalah:
1)      Tarekat Qadariyah (dihubungkan kepada Syekh Abdul Qadir Al Jailani,yang wafat di Irak pada tahun 1161/561 H) yang mempunyai pengikut di Irak, Turki, Turkmenistan, Sudan, Cina, India, dan Indonesia. Tarekat ini dikenal luwes,yaitu apabila sudah mencapai derajat Syekh ,murid tidak mempunya keharusan untuk terus mengikuti tarekat gurunya.
2)      Tarekat Rifa’iyah (dihubungkan kepada Syekh Ahmad Ar-Rifa’i yang wafat di Irak pada 1182/578 H) mempunyai pengikut di Irak dan Mesir.
3)      Tarekat Syaziliyah(dihubungkan kepada Syekh Ahmad Asy-Syazili,wafat di Mesir pada 1258/658 H)mempunyai pengikut di Mesir,Afrika Utara, Siria,dan Negri Arab lainnya.

D.    PENGARUH TAREKAT DI DUNIA ISLAM
      Dalam perkembangannya tarekat-tarekat tersebut bukan hanya memusatkan perhatian pada Tasawuf ajaran-ajaran gurunya,tetapi mengikuti kegiatan politik. Misalnya Tarekat Tijaniyah yang menentang penjajahan Perancis di Afrika utara. Jadi sungguhpun mereka memusatkan perhatian pada Akhirat kalau sudah ada pola dunianya mereka ikut bergerak menyelamatkan umat Islam dari bahaya yang mengancamnya.
      Tarekat mempengaruhi dunia Islam mulai abad ke 13. Kedudukan Tarekat pada masa itu seperti partai politik,bahkan tentara juga menjadi anggota tarekat. Jadi tarekat tidak hanya bergerak didalam dunia agama saja tetapi juga bergerak pada persoalan dunia yang mereka pikirkan.tarekat keagamaan meluaskan pengaruh dan organisasinya kepelosok seluruh negri,menguasai masyarakat melalui jenjang yang terancang dengan baik,dan memberikan otonomi kedaerahan seluas luasnya. Setiap desa memiliki wali lokal yang didukung dimuliakan sepanjang hidupnya bahkan dipuja dan diagung agungkan setelah kematiannya. Akan tetapi pada masa itu telah terjadi penyelewengan didalam tarekat. Penyelewengan ini antara lain terjadi dalam paham wasilah,yaitu paham yang menjelaskan bahwa permohonan seseorang tidak dapat dialamatkan langsung kepada Allah swt,tetapi harus melalui guru,guru ke gurunya,demikian seterusnya sampai pada syekh, baru bisa bertemu dengan Allah swt. Inilah yang ditentang oleh Muhammad Abd Al wahhab di Arabia karena paham ini membawa paham syirik,yang dijumpai pada zaman jahiliah,karena mannata,lata,uzza adalah perantara orang jahiliyah dengan Tuhan,yang dibasmi oleh Nabi Muhammad saw. Itu sebabnya Wahhabiyah menentang keras ajaran ini dan menghancurkan kuburan-kuburan sahabat yang berada di madinah bahkan mereka juga menghancurkan kuburan Nabi Muhammad saw,tetapi mendapat tantangan dari dunia Islam.
      Tarekat pada umumnya hanya berorientasi pada akhirat,tidak mementingkan dunia. Tarekat menganjurkan banyak beribadah dan jangan mengikuti dunia karena, “Dunia ini adalah bangkai yang mengejar dunia adalah anjing.” Ajaran ini “tampaknya” menyelewengkan umat Islam dari jalan yang harus ditempuhnya. Para pembaharu dalam dunia Islam melihat bahwa tarekat bukan hanya mencemarkan paham Tauhid,melainkan membawa kemunduran bagi umat Islam. Oleh karena itu pada abad ke-19,mulailah timbul pemikiran yang sinis terhadap tarekat  dan juga terhadap tasawuf. Banyak orang menentang dan meninggalkan tarekat atau tasawuf. Pada mulanya Muhammad Abduh senarnya adalah pengikut tarekat yang patuh, tetapi setelah bertemu jamaludin Al Afghani, ia berubah pendirian dengan meninggalkan tarekatnya dan mementingkan dunia, disamping akhirat. Begitu juga rasyid ridha,setelah melihat bahwa tarekat membawa kemunduran pada umat islam ia meninggalkan tarekat dan memusatkan perhatiannya pada upaya memajukan umat islam.
      Namun ahir-ahir ini perhatian pada tasawuf timbul kembali karena dipengaruhi oleh paham materialisme. Orang-orang barat melihat bahwa materalisme memerlukan sesuatu yang bersifat rohani,yang bersifat immateri sehingga banyak orang yang kembali memerhatikan tasawuf.



KESIMPULAN

      Tarekat berasal dari kata thariqah yaitu jalan yang harus ditempuh oleh seorang calon sufi dalam tujuannya berada sedekat mungkin dengan Allah swt. Thariqah kemudian mengandung arti organisasi (tarekat). tiap tarekat mempunyai syekh,upacara ritual,dan bentuk dzikir sendiri.
     Khurasan(Iran) dan Mesopotamia (Irak) adalah tempat awal kemunculan tarekat. di periode ini muncul berbagai macam tarekat dan menyebar ke berbagai negri. Tarekat Yasaviyah yang didirikan oleh Ahmad Al Yasavi (wafat pada 1169 M/562 H) dan disusul oleh Khawajagawiyah yang didirikan oleh Abd Al Khaliq Al Ghuzdawani (wafat pada 617 H/1220 M). Tarekat Naqsabandiyah yang didirikan oleh Muhammad Bahaudin An-Naqsabandi Al Awisi Al Bukhari (wafat 1389 M) di Turkistan. Tarekat khalwatiyah yang didirikan olehUmar Al khalwati (wafat 1397). Tarekat Safawiyah yang didirikan oleh Safiyudin Al Adabili (wafat 1334 M). Tarekat Bairamiyah yang didirikan oleh Hijji Bairan (wafat 1430).



PENUTUP

      Demikian pemaparan tentang Sejarah dan Perkembangan Tarekat dari kelompok kami yang semoga dapat diambil manfaatnya,kami ucapkan banyak terimakasih atas semua kerjasama dari teman-teman semua, apabila masih banyak kesalahan dalam penulisan dan pemilihan kata kami mohon sarannya yang membangun untuk perbaikan penulisan yang lebih baik dalam pembuatan makalah selanjutnya. Dari kami cukup sekian.







DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Rosihon dan Muhtar Solihin,Akhlak Tasawuf, Bandung:Pustaka Setia,2000
Syeikh Shalih bin Fauzan al Fauzan,penerjemah  Abdullah Haidir,Hakikat Tasawuf,Riyadh:Islamic Propagation in Rabwah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar