SEJARAH dan PERKEMBANGAN TAREKAT
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas
segala rahmat, berkah dan hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “TAREKAT:SEJARAH dan PERKEMBANGANNYA” ini dengan baik.
Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak pihak yang telah
membantu kami dalam menyediakan sumber-sumbernya berupa artikel dan
tulisan yang telah kami jadikan referensi guna menyusun makalah ini tepat pada
waktunya. Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak pihak yang telah membantu
kami dalam menyediakan sumber-sumbernya berupa artikel dan tulisan
yang telah kami jadikan referensi guna menyusun makalah ini tepat pada
waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu kritik dan saran dari teman-teman kami terima demi
penyempurnan makalah ini.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar :........................................................2
Daftar Isi :........................................................3
Pendahuluan
Tarekat : Sejarah dan Perkembangannya :........................................................4
A. Hubungan
Tarekat dengan Tasawuf :........................................................5
B. SejarahTimbulnya
Tarekat :........................................................6
C.
Aliran-aliran Tarekat di Dunia
Islam :........................................................7
D.
Pengaruh Tarekat di Dunia Islam :........................................................8
Kesimpulan :......................................................10
Penutup :......................................................11
Daftar Pustaka :......................................................12
PENDAHULUAN
Tarekat berasal dari bahasa Arab,thariqah,jamaknya tara’iq. Secara etimologi,tarekat berarti (1)jalan,cara(al-kaifiyyah);
(2)metode,system(al-uslub); (3)madzhab,aliran,haluan(al-madzhab);
(4)keadaan(al-halah); (5)pohon kurma yang tinggi (an-nakhlah at
tawilah); (6)tiang tempat berteduh,tongkat payung(amud al mizallah);
(7)yang mulia,terkemuka dari kaum(syarif al-qaum); dan (8)goresan atau
garis pada sesuatu(al kahfi fi asy-syay).
Jadi tarekat adalah
“jalan”yang ditempuh para sufi. Jalan ini dapat digambarkan sebagai jalan yang
berpangkal dari syariat sebab jalan utama disebut syar sedangkan anak
jalan disebut thariq. Kata turunan ini menunjukan bahwa menurut anggapan
para sufi,pendidikan mistik merupakan cabang dari jalan utama yang terdiri atas
hukum Ilahi,tempat berpijak bagi setiap muslim. Tidak mungkin ada anak
jalan,anpa ada jalan utama tempat berpangkal. Pengalaman mistik tidak mungkin
didapat apabila perintah syariat yang mengikat tidak ditaati terlebih dahulu
dengan seksama. Dengan kata lain,tarekat
adalah perjalanan seseorang salik(pengikut tarekat)menuju Tuhan
dengan cara menyucikan diri atau
perjalanan yang harus ditempuh oleh seseorang untuk mendekatkan diri sedekat
mungkin kepada Tuhan.
L.Massignon,salah
seorang peneliti tasawuf di beberapa Negara muslim,berkesimpulan bahwa istilah
tasawuf mempunyai dua pengertian. Pertama,tarekat diartikan
sebagai pendidikan kerohanian yang sering dilakukan oleh orang-orang yang
mempunyai kehidupan tasawuf,untuk mencapai suatu tingkatan kerohanian yang
disebut al-maqamat dan al-akhwal. Pengertian seperti ini menonjol
sekitar abad kesembilan dan kesepuluh Masehi. Kedua,tarekat yang
diartikan sebagai perkumpulan yang didirikan menurut aturan yang telah dibuat
oleh seorang syekh yang menganut aliran tarekat tertentu. Dalam perkumpulan
itulah,seorang syekh menganut suatu aliran tarekat yang dianutnya,lalu
mengamalkannya bersama dengan murid-muridnya. Pengertian dan definisi seperti
ini,menonjol sesudah abad kesembilan Masehi. Dengan demikian,tarekat memiliki
dua pengertian. Pertama,metode pemberian bimbingan spiritual pada
individu dalam mengarahkan kehidupannya menuju kedekatan diri dengan Tuhan. Kedua,tarekat
sebagai persaudaraan kaum sufi (sufi brotherhood) yang ditandai dengan
adanya lembaga formal,seperti zawiyah,ribath,atau khanaqah. Sebagai
kelanjutan pembahasan mengenai tasawuf,pembahasan tarekat di dalam tulisan ini
akan mengacu pada pengertian tarekat yang terakhir,yaitu tarekat sebagai
organisasi sufi.
A.
HUBUNGAN TAREKAT dengan TASAWUF
Dalam ilmu tasawufisilah
tarekat tidak saja ditujukan pada aturan dan cara-cara tertentu yang digunakan
oleh seorang syekh tarekat dan bukan pula terhadap kelompok yang menjadi
pengikut salah seorang syekh tarekat,tetapi meliputi segala aspek ajaran yang
ada didalam agama Islam,seperti shalat,puasa,zakat,haji dan sebagainya,yang
semua merupakan jalan atau cara mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Sebagaimana telah
diketahui bahwa tasawuf secara umum adalah usaha mendekatkan diri kepada
Allah SWT. Sedekat mungkin ,melalui penyesuaian rohani dan memperbanyak ibadah.
Usaha mendekatkan diri ini biasanya dilakukan di bawah bimbingan seorang guru
atau syekh. Ajaran-ajaran taswuf yang harus ditempuh untuk mendekatkan diri
kepada Allah SWT,merupakan hakikat tarekat yang sebenarnya. Dengan
demikian,dapat dikatakan bahwa tasawuf adalah usaha dan jalan yang ditempuh seseorang dalam
usahanya mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dari pengertian itu,kita dapat
melihat bahwa tarekat merupakan cabang atau aliran dalam paham
tasawuf.
Pengertian itu dapat ditemukan pada Tarekat Qadairiyah,Tarekat Naqsabandiyah,Tarekat
Rifa’iyah,Tarekat Samaniyah,dan lain-lain. Empat tingakatan spiritual umum dalam Islam
adalah syariat,thariqah atau tarekat,hakikat. Tingkatan yang “tak terlihat”,sebenarnya
adalah inti dari wilayah hakikat, sebagai esensi dari keempat tingakatan
spiritual tersebut. Di Indonesia ada juga
yang menggunakan kata “tarekat” sebagai sebutan atau nama paham mistik
yang dianutnya, dan tidak ada hubungannya secara langsung dengan paham tasawuf
yang semula atau dengan tarekat besar dan kenamaan. Misalnya, Tarekat
Sulaiman Gayam (Bogor), Tarekat Khalawatiah Yusuf (Sulawesi Selatan)
boleh hanya meminjam sebutannya. Empat tingkatan spiritual umum dalam Islam
adalah syariat,thariqah atau tarekat,hakikat. Tingkatan keempat,makrifat
,tingkatan yang “tak terlihat”,sebenarnya adalah inti dari wilayah
hakikat,sebagai esensi dari keempat tingkatan spiritual tersebut.
B.
SEJARAH TIMBULNYA TAREKAT
Menurut Ibnu
Taimiyah dalam Majmu’ fatawa :”Adapun kata sufi belum dikenal pada awal abad ke
tiga hijriah,ia baru dikenal dikenal setelah masa itu”. Pendapat ini telah
diungkapkan oleh lebih dari seorang imam,seperti Imam Ahmad bin Hanbal, Abu
Sulaiman Ad-Darani dan yang lain.
Peralihan
tasawuf yang bersifat personal pada tarekat yang bersifat lembaga tidak
terlepas dari perkembangan dan perluasan tasawuf itu sendiri. Semakin luas
pengaruh tasawuf semakin banyak pula orang yang berhasrat mempelajarinya. Untuk
itu mereka menemui orang yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luas
dalam pengamalan tasawuf yang dapat menuntun mereka. Sebab menurut mereka
belajar dari seorang guru dengan metode mengajar yang disusun berdasarkan
pengalaman dalam suatu ilmu yang bersifat praktikal adalah suatu keharusan bagi
mereka. Seorang guru tasawuf melaksanakan sistem pengajaran tasawuf berdasarkan pengalamannya sendiri sistem
itulah yang kemudian menjadi ciri khas bagi suatu tarekat yang membedekannya dari
tarekat lain.
Sejarah Islam
menunjukan bahwa tarekat-tarekat,sejak bermunculan pada abad ke-12 (abad ke-6
H) mengalami perkembangan pesat. Sejak tahun 1317 H,pada umumnya dunia Islam dipengaruhi oleh tarekat.
Tarekat-tarekatlah yang menguasai kehidupan umat Islam selama zaman pertengahan
sejarah Islam(abad ke-13-18 atau abad ke-7-12 H). Pengaruh tarekat mulai mundur
pada awal abad yang lalu. Tokoh-tokoh pembaharu dalam dua abad terahir pada
umumnya memandang bahwa salah satu diantara sebab-sebab mundur dan lemahnya
umat Islam adalah pengaruh tarekat yang buruk (antara lain menumbuhkan sikap
taklid, fatalistis, orientasi, yang berlebihan dalam ibadah dan akhirat, dan
tidak mementingkan ilmu pengetahuan).
Harun Nasution
menyatakan bahwa setelah Al Ghazali menghalalkan tasawuf yang sebelumnya dikatakan
sesat,tasawuf berkembang di dunia Islam,tetapi perkembangannya melalui tarekat.
Tarekat adalah organisasi dari pengikut sufi-sufi besar. Organisasi tersebut
dibentuk dengan tujuan untuk melestarikan ajaran-ajaran tasawuf gurunya
sehingga timbulah tarekat. rubath adalah tempat pusat kegiatan tarekat
atau tempat ibadah, disebut juga Zawiyah, khanaqah, atau pekir. Yang
membangun pertama kali adalah teman-teman Abdul wahid bin Zaid dan Abdul Wahid
adalah sahabat hasan Al Basri,dia terkenal dengan sikapnya yang
berlebih-lebihan dalam zuhud,ibadah dan sikap khawatir, satu hal yang tidak
didapati pada penduduk dikota itu. Organisasi serupa mulai timbul pada abad ke
dua belas Masehi, tetapi belum menonjol dan baru tampak pada abad-abad
berikutnya.
C.
ALIRAN-ALIRAN TAREKAT DI
DUNIA ISLAM
Pada awal
kemunculannya tarekat berkembang dari dua daerah,yaitu Khurasan (Iran) dan
Mesopotamia (Irak). Pada periode awal ini muncul beberapa tarekat, di
antaranya:
1) Tarekat Yasaviyah yang didirikan oleh Ahmad Al Yasavi (wafat pada 1169
M/562 H) dan disusul oleh Khawajagawiyah yang didirikan oleh Abd Al Khaliq Al
Ghuzdawani (wafat pada 617 H/1220 M). Kedua Tarekat ini menganut paham tasawuf
Abu Yazid Al Bustami (wafat pada 425 H/1034 M) dan dilanjutkan oleh Abu Al
Farmadhi (wafat 477 H/1084 M) dan Yusuf bin Ayyub Al Hamadani (wafat 535 H/1140
M).Tarekat ini berkembang ke berbagai daerah,antara lain ke Turki. Disana
Tarekat ini berganti nama menjadi Tarekat Bektashiya yang diidentikan kepada
pendirinya Muhammad ‘Ata’ bin Ibrahim Hajji Bektashy (wafat 1335 M). Tarekat
ini penah memegang peranan penting di Turki yang dikenal dengan Korp Jennisari
yang diorganisasikan oleh Murad 1 pada masa Turki Utsmani.
2) Tarekat Naqsabandiyah yang didirikan oleh Muhammad Bahaudin An-Naqsabandi
Al Awisi Al Bukhari (wafat 1389 M) di Turkistan. Kata Naqsyabandiyah
berasal dari bahasa Persia,diambil dari nama pendirinya,yaitu Bahaudin
Naqshband Bukhari. Tarekat Naqsyabandiyah merupakan salah satu tarekat sufi
yang paling luas penyebarannya dan terdapat banyak di wilayah Asia Muslim serta
Turki,Bosnia-Herzegovina dan wilayah volga Ural. Pada abad ke 14 Naqsyabandiyah
menyebar ke daerah-daerah tetangga dunia muslim dalam waktu seratus tahun.
Munculnya cabang Mujaddidiyah,dinamakan menurut nama Syekh Ahmad Sirhindi
Mujaddidi Alfi Tsani (“Pembaharu Milenium ke dua”) pada ahir abad ke 18, nama
ini hampir sinonim dengan tarekat tersebut di seluruh Asia Selatan,wilayah
Utsmaniyah,dan sebagian besar Asia tengah.
3) Tarekat khalwatiyah yang didirikan olehUmar Al khalwati (wafat 1397).
Tarekat ini adalah nama sebuah aliran tarekat yang berkembang di
Mesir.Tarekat ini di ambil dari kata khalwat yang artinya menyendiri
untuk merenung. Diambil nama ini karena pendirinya Syekh Muhammad Al khalwati
sering melakukan khalwat di tempat sepi. Secara nasabiyah tarekat ini cabang
dari tarekat Az Zahidiyah,caban dari Al Abhariyah dan As Suhrawardiyah yang
didirikan oleh Syekh Syihabuddin Abi Hafs Umar As-Suhrawardi Al Baghdadi
(539-632 H). Tarekat ini berkembang di Turki,Siria,Mesir,Hijaz, dan Yaman. Tarekat
ini dibawa ke Mesir oleh Musthafa Al Bahri seorang penyair sufi asal asal
Damaskus,Siria. Karena perkembangan pesat Tarekat ini di Mesir tidak heran jika
Musthafa Al bahri dianggap sebagai pemikir Khalwatiyah oleh para pengikutnya.
4) Tarekat Safawiyah yang didirikan oleh Safiyudin Al Adabili (wafat 1334 M)
5) Tarekat Bairamiyah yang didirikan oleh Hijji Bairan (wafat 1430).
Di daerah Mesopotamia,masih banyak tarekat yang muncul dalam periode ini
dan cukup terkenal tetapi tidak termasuk rumpun Al Junaid. Tarekat ini antara
lain adalah:
1) Tarekat Qadariyah (dihubungkan kepada
Syekh Abdul Qadir Al Jailani,yang wafat di Irak pada tahun 1161/561 H) yang
mempunyai pengikut di Irak, Turki, Turkmenistan, Sudan, Cina, India, dan
Indonesia. Tarekat ini dikenal luwes,yaitu apabila sudah mencapai derajat Syekh
,murid tidak mempunya keharusan untuk terus mengikuti tarekat gurunya.
2) Tarekat Rifa’iyah (dihubungkan kepada
Syekh Ahmad Ar-Rifa’i yang wafat di Irak pada 1182/578 H) mempunyai pengikut di
Irak dan Mesir.
3) Tarekat Syaziliyah(dihubungkan kepada Syekh Ahmad Asy-Syazili,wafat di
Mesir pada 1258/658 H)mempunyai pengikut di Mesir,Afrika Utara, Siria,dan Negri
Arab lainnya.
D. PENGARUH TAREKAT DI DUNIA ISLAM
Dalam
perkembangannya tarekat-tarekat tersebut bukan hanya memusatkan perhatian pada
Tasawuf ajaran-ajaran gurunya,tetapi mengikuti kegiatan politik. Misalnya
Tarekat Tijaniyah yang menentang penjajahan Perancis di Afrika utara. Jadi
sungguhpun mereka memusatkan perhatian pada Akhirat kalau sudah ada pola
dunianya mereka ikut bergerak menyelamatkan umat Islam dari bahaya yang
mengancamnya.
Tarekat mempengaruhi dunia Islam mulai
abad ke 13. Kedudukan Tarekat pada masa itu seperti partai politik,bahkan
tentara juga menjadi anggota tarekat. Jadi tarekat tidak hanya bergerak didalam
dunia agama saja tetapi juga bergerak pada persoalan dunia yang mereka
pikirkan.tarekat keagamaan meluaskan pengaruh dan organisasinya kepelosok
seluruh negri,menguasai masyarakat melalui jenjang yang terancang dengan
baik,dan memberikan otonomi kedaerahan seluas luasnya. Setiap desa memiliki
wali lokal yang didukung dimuliakan sepanjang hidupnya bahkan dipuja dan
diagung agungkan setelah kematiannya. Akan tetapi pada masa itu telah terjadi
penyelewengan didalam tarekat. Penyelewengan ini antara lain terjadi dalam
paham wasilah,yaitu paham yang menjelaskan bahwa permohonan seseorang tidak
dapat dialamatkan langsung kepada Allah swt,tetapi harus melalui guru,guru ke
gurunya,demikian seterusnya sampai pada syekh, baru bisa bertemu dengan Allah
swt. Inilah yang ditentang oleh Muhammad Abd Al wahhab di Arabia karena paham
ini membawa paham syirik,yang dijumpai pada zaman jahiliah,karena mannata,lata,uzza
adalah perantara orang jahiliyah dengan Tuhan,yang dibasmi oleh Nabi Muhammad
saw. Itu sebabnya Wahhabiyah menentang keras ajaran ini dan menghancurkan
kuburan-kuburan sahabat yang berada di madinah bahkan mereka juga menghancurkan
kuburan Nabi Muhammad saw,tetapi mendapat tantangan dari dunia Islam.
Tarekat pada umumnya hanya berorientasi
pada akhirat,tidak mementingkan dunia. Tarekat menganjurkan banyak beribadah
dan jangan mengikuti dunia karena, “Dunia ini adalah bangkai yang mengejar
dunia adalah anjing.” Ajaran ini “tampaknya” menyelewengkan umat Islam dari
jalan yang harus ditempuhnya. Para pembaharu dalam dunia Islam melihat bahwa
tarekat bukan hanya mencemarkan paham Tauhid,melainkan membawa kemunduran bagi
umat Islam. Oleh karena itu pada abad ke-19,mulailah timbul pemikiran yang
sinis terhadap tarekat dan juga terhadap
tasawuf. Banyak orang menentang dan meninggalkan tarekat atau tasawuf. Pada
mulanya Muhammad Abduh senarnya adalah pengikut tarekat yang patuh, tetapi
setelah bertemu jamaludin Al Afghani, ia berubah pendirian dengan meninggalkan
tarekatnya dan mementingkan dunia, disamping akhirat. Begitu juga rasyid
ridha,setelah melihat bahwa tarekat membawa kemunduran pada umat islam ia
meninggalkan tarekat dan memusatkan perhatiannya pada upaya memajukan umat
islam.
Namun ahir-ahir ini perhatian pada tasawuf
timbul kembali karena dipengaruhi oleh paham materialisme. Orang-orang barat
melihat bahwa materalisme memerlukan sesuatu yang bersifat rohani,yang bersifat
immateri sehingga banyak orang yang kembali memerhatikan tasawuf.
KESIMPULAN
Tarekat berasal dari kata thariqah yaitu
jalan yang harus ditempuh oleh seorang calon sufi dalam tujuannya berada
sedekat mungkin dengan Allah swt. Thariqah kemudian mengandung arti organisasi
(tarekat). tiap tarekat mempunyai syekh,upacara ritual,dan bentuk dzikir
sendiri.
Khurasan(Iran) dan Mesopotamia (Irak)
adalah tempat awal kemunculan tarekat. di periode ini muncul berbagai macam
tarekat dan menyebar ke berbagai negri. Tarekat Yasaviyah yang didirikan oleh
Ahmad Al Yasavi (wafat pada 1169 M/562 H) dan disusul oleh Khawajagawiyah yang
didirikan oleh Abd Al Khaliq Al Ghuzdawani (wafat pada 617 H/1220 M). Tarekat
Naqsabandiyah yang didirikan oleh Muhammad Bahaudin An-Naqsabandi Al Awisi Al
Bukhari (wafat 1389 M) di Turkistan. Tarekat khalwatiyah yang didirikan
olehUmar Al khalwati (wafat 1397). Tarekat Safawiyah yang didirikan oleh
Safiyudin Al Adabili (wafat 1334 M). Tarekat Bairamiyah yang didirikan oleh
Hijji Bairan (wafat 1430).
PENUTUP
Demikian pemaparan tentang Sejarah dan
Perkembangan Tarekat dari kelompok kami yang semoga dapat diambil
manfaatnya,kami ucapkan banyak terimakasih atas semua kerjasama dari
teman-teman semua, apabila masih banyak kesalahan dalam penulisan dan pemilihan
kata kami mohon sarannya yang membangun untuk perbaikan penulisan yang lebih
baik dalam pembuatan makalah selanjutnya. Dari kami cukup sekian.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Rosihon dan Muhtar
Solihin,Akhlak Tasawuf, Bandung:Pustaka Setia,2000
Syeikh Shalih bin Fauzan
al Fauzan,penerjemah Abdullah Haidir,Hakikat
Tasawuf,Riyadh:Islamic Propagation in Rabwah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar