BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pada makalah ini saya membahas
tentang Kisah Tauladan Nabi Adam as ,Nabi Nuh as dan Nabi Shaleh as.Yang isinya
tentang riwayat hidup para Nabi tersebut.
Makalah ini menghantarkan tema tersebut untuk
dapat dipahami dan dimengerti oleh para mahasiswa.
B. Perumusan Masalah
1.
Siapakah Nabi Adam as?
2.
Siapakah Nabi Nuh as?
3.
Siapakah Nabi Shaleh as?
4.
Mukzizat apa yang dimiliki oleh
Nabi Adam as,Nabi Nuh as, dan Nabi Shaleh as?
5.
Wahyu apa saja yang diberikan Allah
SWT pada Nabi tersebut?
C.
Tujuan
1. Agar dapat
meyakini keberadaan Nabi.
2. Untuk dapat
mempelajari dan mengamalkan apa yang diajarkan para Nabi tersebut.
3. Dapat mrmpelajari
Mukzizat dan wahyu yang diberikan Allah SWT kepada para Nabi tersebut.
4. Mempelajari
Tauladan apa saja yang dapat diamalkan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
KISAH NABI ADAM A.S
Nabi Adam a.s merupakan Nabi dan juga manusia pertama dibumi. Sebagai
khalifah Allah SWT, ia dimuliakan dan ditinggikan derajatnya menjadi Nabi yang
pertama.
Sebelum Adam tercipta, Allah SWT
menciptakan langit dan bumi beserta isinya. Gunung, lautan, tumbuh-tumbuhan dan
hewan. Juga matahari,bulan, dan bintang. Lalu menciptakan malaikat dari
cahaya. Ia menjadi perantara antara
Rasul dan Nabinya. Malaikat tidak punya
nafsu, tidaka makan, tidak minum, dan tidak melakukan perbuatan dosa. Malaikat
tidak berjenis laki-laki atau perempuan. Jin ada yang taat dan ada yang ingkar
kepada Allah SWT. Jin yang ingkar disebut iblis atau setan. Kemudian Allah SWT
menciptakan Adam dari segumpal tanah liat yang kering dan lumpur yang hitam.
Ayat yang menyebutkan Adam
diciptakan dari tanah diantaranya :
QS.Ali Imran: 59
إن مثل عيسى
عند الله كمثل آدم خلقه من تراب ثم قال له كن فيكون
Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa
di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari
tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang
manusia), maka jadilah dia.
QS.Al-Hijr: 14
ولقد خلقنا
الإنسان من صلصال من حمإ مسنون
Dan sesungguhnya Kami telah
meciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur
hitam yang diberi bentuk.
Setelah bentuknya sempurna
ditiupkan ruh kedalamnya dan berdirilah ia tegak menjadi manusia. Para malaikat
segera bersujud di hadapan Adam sebagai penghormatan bagi makhluk Allah yang
diberimanat menguasai bumi.
Ayat yang menjelaskan Malaikat
bersujud kepada Allah SWT YAITU:
وإذ قلنا
للملائكة اسجدوا لآدم فسجدوا إلا إبليس أبى واستكبر وكان من الكافرين
Dan (ingatlah) ketika Kami
berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka
sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk
golongan orang-orang yang kafir.
Namun, iblis membangkang dan merasa dirinya
lebih mulia dari Adam.
Allah menghukum iblis dengan mengusirnya dari surge.
Iblis dikutuk dan laknat oleh Allah SWT
hingga hari kiamat. Iblis juga dinyatakan sebagai penghuni neraka. Iblis dengan sombongnya menerima hukuman Allah SWT.
Ia hanya memohon diberi kesempatan untuk hidup kekal hingga hari kiamat. Allah
SWT mengabulkan permohonannya itu, lalu ditangguhkanlah ia sampai hari
kebangkitan. Iblis akan mengajak manusia
melakukan maksiat dan hal-hal yang terlarang, menggoda supaya melalaikan
perintah-perintah agama.
Adam diber tempat oleh Allah
disurga. Baginya diciptakanlah hawa untuk mendampingi dan menjadi teman
hidupnya. Ketika Adam tidur, Allah SWT menciptakan hawa darisalah satu tulang
rusuknya.ketika Adam terbangun, ia pun terkejut. Adam melihat Hawa sudah berada
disampingnya.
Allah berpesan kepada Adam,
Tinggallah engkau bersama istrimu disurga. Rasakanlah kenikmatan yang berlimpah
didalamnya. Makanlah buah-buahan lezat sepuas hati dan sekehendak nafsumu. Kamu
tidak akan mersa lapar, dahaga, ataupunletih selama kamu berada dalamnya. Namun
aku ingatkan, janganlah kalian memakan buah dari pohon ini (khuldi) yang akan
menyebabkan kamu celaka dan termasuk orang-orang yang zalim. Ketahuilah bahwa
iblisitu adalah musuhmu dan musuh istrimu. Blis akan berusaha membujuk dan
menyeret kamu keluar dari syurga sehingga hilanglah kebahagiaan yang sedang
kamu nikmati ini
Iblis mulai membujuk Adam dan Hawa
yang sedang hidup berdua disurga dalam
keadaan tentram, damai, dan bahagia. Iblis membisikkan kepada Adam dan Hawa.
Bila mereka makan buah-buahan terlarang itu mereka akan menjelma menjadi
malaikat dan hidup kekel didalam surge. Diulang-ulang bujukannya itu hingga
akhirnya Adam dan Hawa termakan bujukan iblis. Dilanggarlah larangan Tuhan,
lalu Adam dan Hawa memakan buah terlarang itu.
Allah mencela perbuatan mereka itu
seraya menyesal, mereka berkata,”Wahai Tuhan kami! Kami telah menganiaya diri
kami sendiri dan telah melanggar perintahmu karena terkena bujukan iblis.
Ampunilah dosa kami karena niscahya kami akan termasuk golongan orang-orang
yang rugi bila engkau tidak mengampuni dan mengasihi kami.”
Allah SWT telah menentukkan
takdirnya bahwa bumi yang penuh dengan kekayaan ini harus dikelola dan dikuasai
oleh manusia keturunan Adam. Maka, Allah SWT merintahkan Adam dan Hawa turun ke
bumi sebagaia benih pertama dari hamba-hamba-Nya yang bernama manusia.
Turunlah Adam dan Hawa kebumi
menghadapi cara hidup baru yang jauh berbeda dengan hidup disurga.Selain Adam
dan Hawa, iblis juga diusir dan harus hidup dibumi.
Konon, Adam ditunkan ditanah india,
sedangkan Hawa ditanah Arab,mereka harus menghadapi tantangan berat untuk
mempertahankan kehidupan .Selama bertahun tahun keduanya saling mencari dan
berkelana dari satu tempat ketempat yang lainnya.
Akhirnya setelah 40 tahun saling
mencari, mereka bertemu di padang Arafah . kini, mulailah babak bar bagi
kehidupan cikal bakal anak manusia. Dengan bekal akal dan pikirannya yang telah
diberikan Allah, Adam dan Hawa mulai mengelola alam sekitarnya untuk
mempertahankan hidup serta menghasilkan keturunan.
B.
KISAH NABI NUH AS
Nabi Nuh a.s adalah nabi ke-4
sesudah Adam, Syith dan Idris. Beliau adalah keturunan ke-9 dari nabi adam.
Ayahnya adalah Lamik bin Metusyalih bin Idris.
Nabi Nuh mengajak mereka
meninggalkan syirik dan menyembah berhala, kemudian kembali kepada tauhid yaitu
menyembah Allah SWT . Walaupun Nabi Nuh telah berusaha sekuat tenaga berdakwah
kepada kaumnya, ternyata hanya sedikit sekali yang menerima dan mengikuti
ajakannya. Maka Nabi Nuh memohon kepada Allah agar menurunkan adzab-Nya kepada
kaumnya yang keras kepala. Allah SWT mengabulkan doa Nabi Nuh. Allah SWT
memberi petunjuk agar Nabi Nuh membuat kapal yang sangat besar.
Setelah pembuatan kapal selesai
yang merupakan alat angkutan laut pertama didunia, Nabi Nuh menerima wahyu dari
Allah SWT, “Bersiap-siaplah engkau dengan kapalnnmu. Bila tiba perintah-Ku dan
terlihat tanda-tanda dari-Ku. maka segeralah angkut kerabatmu dan bawalah dua
pasang dari setiap binatang yang ada dibumi, lalu berlayarlah kalian dengan
izin-Ku’. Tidak beberapa setelah Nabi Nuh dan pengikutnya yang beriman memasuki
kapal, tiba-tiba langit yang tadinya cerah berubah menjadi hitam. Mendung
tampak tebal sekali diiringi dengan angina kencang. Bersamaan dengan turunnya
hujan lebat, air dari dalam bumi juga memancar kepermukaan. Dalam sekejap,
seluruh kota dan desa dilanda banjir besar. Air menggenangi daratan yang rendah
maupun tinggi sampai mencapai puncak bukit. Tidak ada tempat berlindung daria
air bah yang dahsyat iyu, kecuali kapal Nabi Nuh.
Dengan iringan “Bismillah majraha
wa mursaha” berlayarlah kapal Nabi Nuh menyusuri lautan air. Dikanan kirikapal
terlihat orang-orang kafir berusaha menyelamatkan diri dari gelombang air besar
yang siap mencekam maut.
Dari kejauhan Nabi Nuh melihat
putrasulungnya, Kan’aan sedang berlari menuju puncak gunung untuk menyelamatkan
diri. Terdorong rasa cinta dan kasih sayang seorang Ayah terhadap putra
kandungnya, Nabi Nuh bertriak sekuat tenaga memanggil putranya. Kan’aan menolak
ajakan ayahnya dengan kata-kata menentang, “Biarkan aku dan pergilah jauhi aku,
Aku tidak sudiberlindung diatas geladak kapalmu. Aku dapat menyelamatkan diriku
sendiri dengan berlindung diatas bukit yang tidak akan dijangkau oleh air bah
ini”. Kemudian, tenggelamlah Kan’aan disamabar gelombang. Lenyaplah ia
daripandangan mata ayahnya.Kemudian,
kapal Nabi Nuh bertambat di atas bukit Judie dengan iringan perintah Allah,
“Turunlah wahai Nuh ke darat. Engkau dan paramukmin yang menyertaimu dengan
selamat dilimpahi barakah dan inayah dari sisi-Ku, bagimu dan bagi umat yang
menyertaimu”.
Kisah Nabi Nuh Dalam Al-Quran
Al-Quran menceritakan kisah Nabi Nuh dalam 43 ayat dari 28 surah di antaranya surah Nuh dari ayat 1 sehinga 28, juga dalam surah "Hud" ayat 27 sehingga 48 yang mengisahkan dialog Nabi Nuh dengan kaumnya dan perintah pembuatan kapal serta keadaan banjir yang menimpa di atas mereka.
Pengajaran Dari Kisah Nabi Nuh A.S.
Bahwasanya hubungan antara manusia yang terjalin karena ikatan persamaan kepercayaan atau penamaan aqidah dan pendirian adalah lebih erat dan lebih berkesan drp hubungan yang terjalin karena ikatan darah atau kelahiran. Kan'aan yang walaupun ia adalah anak kandung Nabi Nuh, oleh Allah s.w.t. dikeluarkan dari bilangan keluarga ayahnya karena ia menganut kepercayaan dan agama berlainan dengan apa yang dianut dan didakwahkan oleh ayahnya sendiri, bahkan ia berada di pihak yang memusuhi dan menentangnya.
Maka dalam pengertian inilah dapat difahami firman Allah dalam Al-Quran yang bermaksud: "Sesungguhnya para mukmin itu adalah bersaudara." Demikian pula hadis Rasulullah s.a.w.yang bermaksud:"Tidaklah sempurna iman seseorang kecuali jika ia menyintai saudaranya yang beriman sebagaimana ia menyintai dirinya sendiri."Juga peribahasa yang berbunyi:"Adakalanya engkau memperolehi seorang saudara yang tidak dilahirkan oleh ibumu."
Al-Quran menceritakan kisah Nabi Nuh dalam 43 ayat dari 28 surah di antaranya surah Nuh dari ayat 1 sehinga 28, juga dalam surah "Hud" ayat 27 sehingga 48 yang mengisahkan dialog Nabi Nuh dengan kaumnya dan perintah pembuatan kapal serta keadaan banjir yang menimpa di atas mereka.
Pengajaran Dari Kisah Nabi Nuh A.S.
Bahwasanya hubungan antara manusia yang terjalin karena ikatan persamaan kepercayaan atau penamaan aqidah dan pendirian adalah lebih erat dan lebih berkesan drp hubungan yang terjalin karena ikatan darah atau kelahiran. Kan'aan yang walaupun ia adalah anak kandung Nabi Nuh, oleh Allah s.w.t. dikeluarkan dari bilangan keluarga ayahnya karena ia menganut kepercayaan dan agama berlainan dengan apa yang dianut dan didakwahkan oleh ayahnya sendiri, bahkan ia berada di pihak yang memusuhi dan menentangnya.
Maka dalam pengertian inilah dapat difahami firman Allah dalam Al-Quran yang bermaksud: "Sesungguhnya para mukmin itu adalah bersaudara." Demikian pula hadis Rasulullah s.a.w.yang bermaksud:"Tidaklah sempurna iman seseorang kecuali jika ia menyintai saudaranya yang beriman sebagaimana ia menyintai dirinya sendiri."Juga peribahasa yang berbunyi:"Adakalanya engkau memperolehi seorang saudara yang tidak dilahirkan oleh ibumu."
C.
KISAH NABI SHALEH AS.
Nabi Shaleh a.s diutus oleh Allah
di tengah-tengah kaum Tsamud. Merekatinggal disuatu dataran bernama “Alhijr”
yang terletak antara Hijaz dan Syam. Dahulu, daerah ini dikuasai oleh suku Aad
yang telah binasa. Kemakmuran, dan kejayaanalam yang dahulu dinikmati oleh kaum
Aad telah diwarisi oleh kaum Tsamud.
Namun, kaum Tsamud tidak mengenal
Tuhan. Mereka menyembah berhala. Nabi Shaleh, seorang nabi dan Rasul yang
dipilih-Nya dari suku mereka sendiri. Beliau datanguntuk mengajak kaum Tsamud
keluar dari jalan yang sesat kejalan yang benar. Nabi Shaleh berasal dari
keluarga terpandang.Ia terkenal pandai, rendah hati, dan ramah dalam pergaulan.
Nabi Shaleh mengenalkan Allah SWT
yang sepatutnya mereka sembah,bukan patung-patung yang mereka pahat sendiri
dari batu-batu gunung.
Nabi Shalae mengajak kaumnya untuk
pergi ke kaki gunung. Denagn izin-Nya, terbelahlah batu karang yang ditunjuk
itu. Keluarlah dari perut batu itu seekor unta betina besar, gemuk, dan bagus.
Nabi Shalaeh berkata “ Inilah unta mukjizat dari Tuhanku. Unta ini boleh kalian
peras susunya setiap hari,Sususnya tidak akan habis-habis. Namun, Unta ini juga
berhak mendapat giliran meminum air sumur.”
Orang-aorang kafir itu mengadakan
sayembara. Jika berhasil membunuh onta itu, akan memperoleh hadiah putri
cantik. Mushadda bin Muharrij dan Gudar bin Salif berhasil membunuh unta itu.
Nabi Shaleh memberi waktu 3 hari kepada mereka agar bertaubat. Bahwa azab Allah
SWT akan di dahuluidengan tanda-tanda, yaitu bila mereka terbangun dari tidur,
wajah mereka menjadi kuning. Esoknya menjadi merah dan hari ke-3 menjadi hitam.
Setelah itu hari ke-4 turunlah azab Allah yang pedih.
Mendengarancaman azab itu,
diam-diam orang-orang kafir merasa takut. Mereka merencanakan membunuh Nabi
Shaleh di tengah malam. Ketika mereka akan melaksanakan rencana jahat itu,
jatuhlah diatas kepala mereka batu-batu besar yang tidak diketahui dari arah
mana datangnya. Seketika itu juga, mereka mati.
Sehari sebelum datangnya azab,
berangkatlah Nabi Shaleh bersama para pengikutnya menuju Ramlah, Palestina.
Mereka meninggalkan Hijr dan penghuninya. Esok harinya Kaum Tsamud habis binasa
disambar petir, diiringi dengan gempa bumi sehingga memporak-porandakan tempat
tinggalmereka. Tidak ada seseorang pun dari kaum yang ingkar itu selamat. Itulah
azab bagi kaum yang durhaka.
Kisah Nabi Saleh Dalam Al-Quran
Kisah Nabi Saleh diceritakan oleh 72 ayat dalam 11 surah di antaranya surah Al-A'raaf, ayat 73 hingga 79, surah " Hud " ayat 61 sehingga ayat 68 dan surah " Al-Qamar " ayat 23 sehingga ayat 32.
Kisah Nabi Saleh diceritakan oleh 72 ayat dalam 11 surah di antaranya surah Al-A'raaf, ayat 73 hingga 79, surah " Hud " ayat 61 sehingga ayat 68 dan surah " Al-Qamar " ayat 23 sehingga ayat 32.
Pelajaran Dari Kisah Nabi Saleh A.S.
Pengajaran yang menonjol yang dpt dipetik dari kisah Nabi Saleh ini ialah bahwa dosa dan perbuatan mungkar yang dilakukan oleh sekelompok kecil warga masyarakat dpt berakibat negatif yang membinasakan masyarakat itu seluruhnya.
Lihatlah betapa kaum Tsamud menjadi binasa, hancur dan bahkan tersapu bersih dari atas bumi karena dosa dan pelanggaran perintah Allah yang dilakukan oleh beberapa gelintir orang pembunuh unta Nabi Saleh A.S.
Di sinilah letaknya hikmah perintah Allah agar kita melakukan amar makruf nahi mungkar. Karena dengan melakukan tugas amar makruf nahi mungkar yang menjadi fardu kifayah itu, setidak-tidaknya kalau tidak berhasil mencegah kemungkaran yang terjadi di dalam masyarakat dan lindungan kita ,kita telah membebaskan diri dari dosa menyetujui atau merestui perbuatan mungkar itu
Bersikap pasif acuh tak acuh terhadap maksiat dan kemungkaran yang berlaku di depan mata dapat diertikan sebagai persetujuan dan penyekutuan terhadap perbuatan mungkar itu.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Nabi merupakan orang yang diberi
wahyu oleh Allah SWT untuk dirinya sendiri dan
tidak diwajibkan menyampaikan kepada umat manusia. Sementara Rasul yang
diperintahkan Allah SWT untuk menyampaikan kepada seluruh umat manusia pada
zamannya. Wahyu tersebut berupa ajaran Islam yang berisi peraturan-peraturan
tertentusebagai panduan hidup.
Nabi dan Rasul diangkat oleh Allah
SWT untuk berdakwah. Mereka diberi wahyu untuk menyampaikan kabar gembira bagi
orang-orang yang beriman dan beramal shaleh.Mereka akan mendapat pahala dan
imbalan yang baik didunia maupun akhirat kelak. Para nabi dan rasul juga
menyampaikan ancaman dari Allah SWT
kepada orang-orang kafir berupa siksa yang pedih diakhirat nanti.
Sebagai orang Islam, kita harus meyakini rukun iman yang kedua, yaitu percaya
kepada para Nabi dan Rasul. Para nabi dan rasul pilihan yang wajib diketahui
oleh umat Islam ada 25.
Perjalanan semua nabi pada sejarah
peradaban manusia mempunyai satu benang merah, yaitu mereka sama-sama mengusung
Panji Tauhid yang satu dan tidak berganti sepanjang zaman. Ibarat lomba
estafet, maka tongkat yang dibawa oleh setiap pelari dari awal start hingga
finis adalah tongkat yang itu-itu juga, tidak berubah apalagi berganti, tetap
satu dan tidak menjadi dua apalagi tiga. Yang membedakan adalah, setiap nabi
memilik pentas dan alam peradabannya masing-masing, sehungga model perjuangan
yang mereka gelar dalam rangka menancapkan panji kebenaran (tauhid) ini
melahirkan berbagai peristiwa yang dicatat dalam buku sejarah sebagai mukjizat
para nabi, disamping juga perilaku mereka yang patut diteladani sebagai
cermin kebenaran yang dibawanya.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Saraswati Desi, Kisah Tauladan para
Nabi,Jakarta: Pacu Minat Baca, 2008
www.pesanteren
net
Bahjat,Ahmad, Sejarah Nabi-Nabi
Allah.,Jakarta: Lentera, 2003
Tidak ada komentar:
Posting Komentar