Rabu, 15 Juli 2015

PENDIDIK PROFESIONAL

RANGKUMAN PENDIDIK PROFESIONAL Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah:Dasar-Dasar Pendidikan Dosen Pangampu: Dra.Hj. Zakiyah M.S.I. Disusun Oleh : Nama : DWIANTO NIM : 1206010012 FAKULTAS AGAMA ISLAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2015 PENDIDIK PROFESIONAL Berdasarkan pada urian bab 1 diatas dapat disimpulkan sebagai berikut : 1.Profesi adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kekehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran atau kecapan yang memenuhi standar mutu atau norma-norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. profesionalisme atau paham atau ajaran yang menekan bahwa segala suatu pekerjaan harus dilakukan secara profesional. Profesionalisme adalah paham atau ajaran yang menekankan bahwa segala sesuatu pekerjaan harus dilakukan dengan profesional. Profesonal mengacu kepadasebutan orang yang menyandang suatu profesi dan sebutan tentang penampilan seorang dalam mewujudkan unjuk kerja sesuai dengan profesinya. Profesionalilas adalah suatu sebutan terhadap kualitas dan derajat keahlian yang dimiliki seseorang untuk dapat melakukan tugas-tugasnya. dengan demikian, sebutan profesionalitas lebih mengambarkan sesuatu”keadaan”derajat keprofesian seseorang. 2.Guru merupakan jabatan profesi didasarkan pada UU no. 14 tahun 2005 tetang guru dan dosen pasal 7. Disamping itu juga pp nomor 74 tahun 2008 tetang guru pasal 2 yang mempersyaratkan bagi guru profesional memenuhi standar kulifikasi, kompentensi dan sertifikasi. 3.Profesionalitas seseorang sangat urgen dalam semua bagi kehidupan, termasuk dalam jabatan guru, karena akan dapat meningkatkan martabat dan harkat guru disatu sisi, dan pada sisi yang lain akan dapat meningkatkan mutu pendidikan nasional. Berdasarkan urian pada bab 11 diatas dapat disimpulkan sebagai berikut : Etika difinisikan sebagai seperangkat aturan \ undang-undang yang menentukan pada prilaku benar atau salah. Aturan prilaku etik ketika tingkah laku kita diterima masyarakat, dan sebaliknya mana manakala prilaku kita ditolak oleh masyarakat karena nilai sebagai perbuatan salah. Etika merupakan pedoman bagi prilaku moral didalam masyarakat yang membahas nilai dan norma, moral yang mengatur interaksi prilaku manusia baik sebagai individu maupun sebagai kelompok. Etika dalam islam mengacu pada dua sumber Qur’an dan Sunnah atau hadits Nabi dua sumber ini merupakan sentral segala sumber yang membimbing segala prilaku dalam menjalankan ibadah, perbuatan atau aktivitas umat islam yang sebenar-benar menjalankan ajaran islam. Etika profesi keguruan adalah aplikasi ketika umum yang mengatur prilaku keguruan. Norma moralitas merupakan landasan yang menjadi acuan profesi dalam prilakunya. Dasar prilaku tidak hanya hukum-hukum pendidikan dan prosedur pendidikan sajah yang mendorong prilaku guru itu, tetapi nilai moral dan etika juga menjadi acuan penting yang harus dijadikan landasan kebijakanya. Berdasarkan urian bab 111 diatas dapat simpulkan sebagai berikut : 1.Profesionalitas guru adalah gambaran atau keadaan derajat keprofesian setiap guru dalam menggapai sikap mental, pengetahuan dan keahlian /ketrampilan yang dimiliki untuk melaksanakan tugasnya dalam pebelajaran bidang studi secara optimal efektif dan efisien. 2.Untuk mendapatkan derajat profesionalitas yang didamkan oleh para guru, harus terpenuhi standar kualifikasi, standart kopetensi dan sertifikasi. 3.Standar kualifikasi guru mengarah pada jejang pendidikan minimal S1\D-IV dari jurusan yang terakreditasi. 4.Standar kopetensi mengarah pada keahlian\kecapan minimal harus yang miliki guru dalam melaksakan tugas pembelajaran. Meliputi empat macam a.Kompetensi paedagogik b.Kompetensi kepribadian c.Kompetensi sosial d.Kompentensi profesional 5. Setifikasi adalah proses pemberian serfitikat pendidik bagi guru\calon guru yang telah memenuhi persyaratan dan lulus uji kompetensi. 6Sebagai konsekuensi pengakuan jabatan guru sebagai profesi, pemerintah memberikan hak-hak yang mampu mengakat harkat dan martabat guru dimasyarakat, disamping itu juga ada kewajiban yang melekat pada dirinya. Berdasarkan urian bab IV diatas dapat simpulkan sebagai berikut : 1.Diantara untuk meningkatkan dan mengembangkan profesionalitas guru pai adalah “growth wit character, ” yaitu pengembangan yang berbasis karakter dengan mendasrkan pada tiga pilar yaitu keunggulan (excellence), semangat kuat untuk menjadi profesional ( pasion for profesionalm), dan etika (ethical). dengan menggunakan model tersebut, profesionalitas dapat dikembangkan dengan mendinamiskan tiga pilar tersebut secara kontinu dan berkesinambungan. 2. Strategi yang dapat dipakai untuk meningkatkan profesionalitas amat banyak baik yang dilakukan didalam sekolah misalnya diskusi MGMP, seminar, diklat maupun diluar sekolah misalnya studi lanjut, program magang bagi calon guru, dan sebagainya. Berdasarkan urian bab v diatas dapat disimpulkan sebagai berikut : Soft skills adalah kemampuan mengelola diri secara tepat da n kemampuan membangun relasi dengan orang lain secara efektif. Kemampuan mengelola diri disebut dengan intrapesonal skill, sedangkan kemampuan membangun relasi dengan orang lain disebut dengan interpesonal. Sofs kills berbeda dengan hards skill. hards skill lebih terkait dengan kemamPuan seorang secara teknis dalam menyelesaikan tugas-tugas tertentu menurut profesi masing-masing. Sofkill tiap profesi sama misalnya kejujuran, komitmen, tanggung jawab, semangat, kepercayaa, kesederhanaan, kerja sama, menghargai orang lain, dan integritas. Kekutan keputusan merupakan kekutan terahir dalam intrapersonal skills yang ditawarkan oleh ibrahim Elfiky. Kekuatan ini menghantarkan kita sebagai sosok guru yang kuat menghadapi bebagai tantangan. Kekutan kosentrasi terletak pada fokus persoalan yang sedang dihadapi. Kegitan apa pun jika kita jalani dengan penuh kosentrasi, maka akan mendapatkan hasil yang maksimal. Kompetensi guru yang termasuk soft kill adalah kepribadian dan sosial. Kompetensi kepribadian disebut intrapersonal skill, sedangakan kompetensi sosial disebut interpersonal skill. Keberhasilan seorang guru 80% ditentukan oleh soft skills (kompetensi kepribadian dan sosial) sementara 20% hard skills(kompetensi paedagogik dan profesional). Komunikasi merupakan ketrampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru. Sebab ketrampilan ini sangat relevan dengan kompetensi sosial guru atau interpersonal skill. Motivasi merupakan pengerak yang dijadikan kita melakukan aktivitas. Kegitan yang kita lakukan akan berjalan dengan semangat jika berdasarkan kebutuhan, bukan dipaksakan dari luar. Karena itu, motivasi intrisik jauh lebih penting ketimbangan motivasi ekstrinsik. Berdasrkan urian bab VI diatas dapat disimpulkan sebagai berikut : Etika kerja, etos kerja dan kode etik merupakan tiga hal yang saling terkait dan mempunyai peranan yang besar dalam mewujudkan profesionalisme dan kualitas kerja sorang . efektivitas, efesiensi produktivitas suatu perkerjaan akan banyak tergantung pada tiga unsur tersebut. Etika pada hakikatnya merupakan dasar pertimbangan dalam pembuatan keputusan tetang moral manusia dalam interaksi dalam lingkungannya. Secara umum etika diartikan sebagai suatu disiplin filosis yang sangat diperlukan dalam interaksi sesama manusia. Etos kerja lebih merujuk kepada kualitas kepribadian pekerja yang tercermin melalui unjuk kerja secara utuh dalam berbagai dimensi kehidupan. Etos kerja lebih merujuk pada kulitas kepribadian pekerja yang tercermin melalui unjuk kerja secara utuh dalam berbagai dimensi kehidupannya. Etos kerja lebih merupakan kondisi internal yang mendorong dan mengendalikan prilaku. Pekerja kearah terwujudnya kulitas kerja yang ideal. Kode etik profesi merupakan tatanan\tanda\norma yang menjadi pedoman dalam menjalankan tugas dan aktivitas suatu profesi.   DAFTAR PUSTAKA Dr. Mudlofir, Ali. 2013. Pendidikan Profesional. Jakarta: Rajawali Press. Kata Pengantar Segala puja dan puji bagi Allah SWT, Dzat penguasa seluruh alam jagat raya. Teriring pula shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW. Amin.Sebagai wujud ikhtiar untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan mahasiswa. Kami menyusun rangkuman ini berdasarkan fakta yang kami dapat berbagai sumber-sumber dan literature-literatur yang insya Allah dijamin kebenarannya.Kami berterima kasih kepada semua pihak yang ikut membantu untuk terselesainya rangkuman ini. Kami menyadari dalam pembuatan rangkuman ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca yang budiman sangat kami harapkan untuk kesempurnaan rankuman ini pada masa yang akan datang. Demikian pentingnya mata kuliah dasar-dasar pendidikan agama bagi mahasiswa, maka perlu diadakan rangkuman yang mampu merangsang kreativitas para mahasiswa. Semoga kehadiran makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua dalam menjalankan aktivitas belajar-mengajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar